Rabu, 11 Desember 2013

Desember-ku

BACK To December

Desember, kembali lagi di bulan  kelahiranku.
hari ini cuaca sedikit hujan, menyeruak suara gemericik
menebar petrichor, menenangkan jiwa setiap manusia.
aku sedang memandangi hujan di ujung balkon.
Semakin aku terlarut nyanyian air, hentakan rintik hujan
seketika aku terbayang tentang…. Tentang  seseorang.
sudah lama dia ada di fikiranku,dia special.
dinginnya  hujan membuatku  ke masa  kelam

Mengingat semua perasaanku  yang tak kau balas.
semua pengabaian-demi pengabaian
hingga, hujan juga turun di bola mataku
airnya menetes, dan meluap menjadi tangis
Apa yang aku tangisi? hujan semakin deras
rasa cemas dan air mataku pun senada
toh,kau sekarang sudah bahagia bersamanya?
menikmati hujan, tanpa tangisan.

Dan aku disini hanya bisa bermain dengan rintik.
menyembunyikan tangis dibawah hujan.
dan menutup peti kenangan dalam hati.
aku bahagia, jika kau bahagia.

Minggu, 03 November 2013

kali ini aku akan bercerita tentang harapan yang diacuhkan. kamu tau kan rasanya mimpimu di terbangkan setinggi langit, menari diatas awan, menyibak awan yang anggun. Menakjubkan, indah, rupawan memang bersamamu menghabiskan waktu diatas mimpi, berjalan mengikuti alur cerita, cerita yang kita rangkai berdua. tapi itu gak berjalan lama, kamu mulai tak ada di waktu-waktu ku, kau menghilang. mungkin kau menganggap ini hal yang biasa, tapi aku merasa semua ini salah, semua ini menyakitkan. tanpa hadirmu lagi, aku tak bisa menari di sini, impian yang dulu terang, kini mulai pudar, termakan waktu.

aku tak bisa menyalahkan waktu, karena waktu hanya berputar, berjalan seiring angin berhembus. meniup api kecil di relung hatiku yang kian meredup, tanpa kepastian, hati ini hampa. meniup jiwaku yang mulai rapuh, mematahkan setiap sendi, membekukan aliran darahku, tapi tak bisa membuat fikiranku berpaling dari kesedihan, tak bisa mengeringkan air mata yang kian deras.

kau, memilih yang lain, kau pilih dia, aku tak tau apa alasanmu. acak? hoki? atau kau pertimbangkan? yakinkah pertimbanganmu benar? aku tak yakin dia bisa sepertiku, disaat yang lain mulai pergi, aku datang menghapus air matamu, tapi sekarang kau bahkan tak mengenalku. kau tak tau lagi kan apa yang terjadi padaku? perasaan ini seperti pedang yang mencabik ragaku, memotong-motong kaki dan tanganku, semakin ku ingat, seperti semakin banyak pedang yang ada, semakin perih, semakin lemas ragaku mengingatnya.

aku bukan tipe mengeluh, tapi setiap aku bangun, yang aku lihat hanya awan seperti kapas, dan lapisan tipis tempatku berpijak, sisa harapanku yang tak lagi ada. mencoba pergi dari tempat inipun sakit, apalagi aku harus berlalu dan berlari, tak mungkin bisa, aku juga bukan tipe orang yang pasrah, aku terus berusaha, tapi hatiku tak bisa berkata, fikiranku membisu, mutuku membeku, mata dan telingaku seakan hilang kendali. tak tau apa yang terjadi, hingga akhirnya harapan tempatku berpijak mulai menghilang dan hancur. aku terjatuh, dari ketinggian, dari semua angan, semua impian, dan aku terluka, terpuruk, dalam daratan keputus asaan

Senin, 14 Oktober 2013

aku mudah jatuh cinta
hanya dengan tawa, canda seadanya
suara lembut yang kau ucapkan
kata-kata yang terdengar

menggetarkan hatiku,jiwaku
merasuk sukmaku yang sepi
menelusuk tulangku 
mengalir di darahku, memberiku 

membuatku,merasahan hidup
merasakan dunia
dengan cinta, dengan rasa
meski duka tetap ada

tapi ku lupa, akan duka
aku lupa akan lara
mungkin hanya sementara
saat kau ada di sisiku

bersinar dalam terang
terbang dalam air
menyelam di udara
mustahil, memang, tapi semua bisa 

bisa kau lakukan, bisa kita lakukan

kita wujudkan, kita...
ya. saat kau dan aku menjadi kita
pada saatnya..

Selasa, 10 September 2013


hai kamu...
kamu yang selalu mengabaikanku,tak perduli semua pengorbananku. 

pernahkah kau sedikit mengerti perasaanku? luka ini yang belum sembuh, lalu luka-luka baru yang kau torehkan di hatiku.. 

tanpa rasa sesal, tanpa dendam, aku menyimpan sakit ini sendiri, berusaha mendapatkanmu, berusaha terlihat baik di hadapanmu..

taukah kau, aku lelah, aku sungguh lelah dengan semua ini. semua pandanganmu terhadapku...
jangaann...
jangan kau anggap aku hanya menyukaimu, tanpa menyayangimu, dan tak mencintaimu...
jangan...
jangan lagi kau abaikan ku, kau anggap diriku hanya kerikil dibawah bayangmu...

memang, aku tau kau bintang, yang menghiasi gelapnya malam, dan aku rembulan, pemeran utama yang terlihat besar dan teran, tetapi sering tertutup awan dan tak dianggap ada...


aku tak ingin juga menjadi bintang agar bisa menemanimu, aku tak ingin kau menjadi rembulan dan merasakan pahitku..
aku hanya ingin kau tau dan mengertiku..

hey, lihatlah jam di dinding itu, apa yang kau rasakan? waktu berjalan cepat? atau lambat? itu hanya perasaanmu. tetapi jika aku melihat jam, aku akan berdoa,semoga, suatu saat aku bisa melihat waktu dimana kita bersama, bersatu dan bahagia...




Minggu, 04 Agustus 2013

Sebuah Tembang Dengan Bahasa Kawi


Beberapa hari lalu, aku sempat membaca buku di perpustakaan sekolahku, disana kubaca sebuah buku sastra, didalamnya ada sebuah tembang, entah itu asli atau hanya buatan dan fiktif belaka. aku membacanya baris demi baris. Jujur saja aku tak mengerti hingga aku membalik halaman selanjutnya, disana tertulis arti dan kisah dari tembang itu.

Tembang itu mengisahkan seorang anak kampung yang pergi ke kerajaan dan berhasil menjadi tukang kuda dalam istana. Putri raja satu-satunya yang masih remaja akhirnya jatuh cinta sebab dikisahkan anak kampung tukang kuda itu tampan dan gagah sekali. Raja pun menjadi murka mendengar peristiwa itu dan sebagai pencegah, raja mengadakan sayembara: Barang siapa bisa menunjukan dirinya paling pandai bermain pedang, ia akan menjadi menantu kerajaan dan berhak diangkat jadi putra mahkota.

Tak ada yang memasuki sayembara itu sebab telah tersiar kabar bahwa seorang putra raja di negeri seberang,telah menyatakan mengikuti sayembara itu. Aanak raja itu terkenal sebagai ahli bermain pedang yang tiada taranya, dan oleh baginda raja negeri itu memang diharapkan untuk dijadikan menantu. Dekat batas waktu sayembara itu habis, munculah tukang kuda sebagai penantang. Maka ramailah alun-alun dikunjungi oleh penduduk seluruh negeri hendak menyaksikan perkelahian pedang yang  pasti akan dasyat itu. Pada waktunya munculah putra raja pengikut sayembara dengan pakaian kebesaran ke gelanggang dengan pedang mengkilau di tangan, sedangkan tukang kuda itu dengan pakaian yg bersahaja,tetapi tampan dan gagah sekali dan pedang di tangan pula. Tak seorangpun akan mengira, bahwa tukang kuda itu akan dapat mengimbangi kemahiran putra raja yang telah begitu tersohor.

Di luar dugaan dan harapan orang-orang kampung yang mengikuti kisah itu, anak kampung tukang kuda itu meninggal dalam gelanggang, putus lehernya ter-tebas oleh pedang lawannya, dan mayatnya diangkat orang dan ditanam di tempat asalnya. Sedangkan putra raja yang dinyatakan sebagai pemenang, dinobatkan sebagai pengganti baginda dan hendak mengambil putri sebagai permaisuri. Tetapi kisah itu tak berhenti di sana, sebab pada saat menjelang upacara sang putri lenyap, tak seorangpun mengetahuinya. Segera baginda mengutus seluruh pengawalnya untuk mencari san tuan putri,tetapi sudah terlambat. Putri raja yang cantik itu didapati meninggal bunuh diri di atas pusara tukang kuda,kekasihnya.

entah ini cerita macam apa, aku membacanya sampai hampir meneteskan air mata, cerita yang syarat akan cerita cinta dua insan yang berbeda derajat dan segalanya, dan yang terpenting bukan memenangkan harta, kekuatan atau apapun untuk mencintai seseorang, kau hanya perlu memenangkan hatinya.

sang tukang kuda memang mati dan kalah di gelanggang, tpi dia telah memenangkan hati sang putri.

Senin, 22 Juli 2013

sejak awal aku melihatmu, entah mengapa ada terasa ada yang berbeda, tatap matamu yang sayup itu, menarik perhatianku sepanjang waktu.senyum lebar bibirmu, membuatku melayang. Tawa candamu, yang ku lihat dari kejauhan membuatku ikut tersenyum.

entah ini cinta pada pandangan pertama, atau semacamnya, aku hanya merasa ingin lebih dekat deanganmu, ingin lebih mengenalmu, dengan segala kecantikanmu, dan daya tarikmu, membuat aku terpikat. melihatmu saja sudah membuatku bahagia, mengajakmu bicara membuat jantungku berdebar, meski kau membalas pembicaraanku dingin. Atau kau menganggapku hanya bercanda? atau kau tak menginginkanku?

memang rasa ini tumbuh cukup singkat, tapi bukankah memang itu wajar? wanita secantik kamu sangat mudah untuk dicintai, dengan segala kelebihanmu,banyak yang memperebutkanmu, banyak mata memandang kearahmu, tapi apa harus kau acuhkan aku?

apa harus setiap rasa yg tumbuh dihatiku harus hilang karena sikap acuh darimu? apa yang aku harus lakukan agar kau sadar aku benar-benar mencintaimu dan kau mau menerimaku? bayangan dirimu selalu terlintas di benakku,suaramu yang bisa ku dengar sayup selalu terngiang di telingaku, ingin ku ungkapkan rasa ini, tapi kurasa percuma jika kau hanya mengacuhkan aku.

Sabtu, 22 Juni 2013

huh, bisakah kau berhenti membuatku menulis cerita sedih? cerita cinta yg bertepuk sebelah tangan? bisakah kau mulai melihat ke arahku dan mendekatiku?

aku mulai lelah hanya bisa melihatmu dari balik kacamata ini, dan disaat aku melepas kacamataku, sedikitpun kau tak terlihat, kau terlalu jauh, bahkan sangat jauh, mataku sudah lelah memantau dengan fokus terjauh yang kubisa, aku butuh istirahat. aku butuh melihat dengan jarak dekat, mulailah berjalan kearahku, bukan ke dia.

aku mulai lelah hanya melihatmu di dunia maya, yg bahkan kau seakan tak menganggapku. aku tak berarti apa apa dimatamu, tetapi kau seperti sirius, bintang paling terang yang bisa dilihat. bintang yang memancarkan cahaya dan energi yang sangat kuat dimataku.

aku ingin menangis, tapi aku tak bisa. aku ingin bersedih tapi tak tau harus bersedih karena apa. aku ingin..... aku.... aku hanya ingin kamu!!!! berhenti melihat yang lain, lihatlah aku yang selalu memperhatikanmu dari jauh, yang selalu ber-angan memilikimu, berhenti berjalan ke arah lain, sehingga memaksaku mengikutimu dengan segenap kelelahan hati ini, berbaliklah dan berjalan ke arahkuu....

aku benci, aku sangat benci saat kau bahkan tak menatap kearahku, dan memanggil sesorang di belakangku, aku lelah berjalan sendiri membawa serpihan hati dan sedikit bubuk harapan. aku hanya bertahan dengan segenap cinta dan kesabaran, untuk menunggu dirimu, sadar akan hadirnya diriku. lihatlah aku di dalam bayangmu dan lihatlah jauh kedalam mataku,hatiku,dan fikiranku, kau hanya akan menemui gambar diri mu yang ku simpan, yang selalu ku puja, yang selalu ku fikirkan.

buatlah cinta ini bersemi sebelum musim kemarau, buatlah bunga - bungan cinta ini bermekaran sebelum musim gugur, dan tumbuhkan akar dan daun cinta ini sebelum musim hujan dan musim dingin, kumohon, jadilah milikku sayang... :')